~Ku mohon keizinan itu~


Jika Allah tidak memberi izin, apakah yang mampu kita lakukan?

Tiada...

Tiada apa yang mampu kita lakukan. Walaupun sekadar mengerdipkan mata, walaupun sekadar mengangkat tangan. Segala apa yang berlaku hanyalah dari kudrat Allah SWT. Firman Allah yang bermaksud:



'Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi; hanya Allah lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.'

(surah At-Thaaghabun ayat 1)


Bila saya memuhasabah diri, saya terfikir. Terlalu banyak perkara yang perlu saya lakukan. Ingin saya lakukan. Dalam menjadi hamba-Nya yang patuh akan segala perintah dan dalam menghadapi kehidupan ini sebagai pelajar, sahabat, dan anak. Namun, apalah yang ada pada kudrat seorang Aisya Yusra? Saya tiada apa-apa... penggantungan saya 150% kepada Allah.


Saya sangat takut seandainya Allah membiarkan saya. Membiarkan saya sendirian. Selepas azan malam Nisfu Syaaban yang lalu, saya sempat berdoa panjang. Alhamdulillah, Tuhan beri saya kesempatan. Namun, saya merasakan masih ada terlalu banyak lagi yang ingin saya minta. Saya bukanlah tamak. Tapi saya takut... takut dibiarkan... takut andai tidak diberikan keizinan itu. Tetapi saya tetap meletakkan prasangka baik kepada Allah di puncak segala pengharapan.


Ya... penggantungan saya 150% kepada Allah. Tiada yang lain. Hanya Dia Yang Maha Cinta.


Allah tidak akan sedetik pun meninggalkan hambanya. Cuma kita yang terkadang lupa. Hanya mencari Allah ketika ditimpa kesusahan, ketika bersedih... ketika semua yang berada di sekeliling meninggalkan kita. Ketika kita gembira, suka... jarang sekali kita mengucapkan syukur. Mengingati bahawa semua itu adalah kurniaan-Nya.


Kadang-kala saya melihat orang-orang di sekeliling saya. Melihat, memerhati dan berfikir. Pedih di hati saya terasa seandainya keizinan untuk beribadah dengan sebenar-benar ibadah itu tidak diberikan kepada orang-orang di sekeliling saya. Juga pada saya.


Siapalah saya untuk memaksa agar 'mereka-mereka' itu solat di awal waktu, meninggalkan urusan dunia itu sebentar untuk mengadap Allah seketika. Siapalah saya untuk menyuruh mereka menyeimbangkan urusan-urusan mereka? Saya hanya mampu mengingatkan... ingat dan ingat sambil mengajak.


Kerana urusan-urusan dunia kita terlupa akan kewajipan kita yang sebenarnya. Hakikat penciptaan kita sebagai hamba kepada Rabb.


Saya sangat sensitif tentang hal-hal yang berkaitan dengan solat. Saya sentiasa mengingati diri saya agar menjaga solat dalam apa jua keadaan sekalipun. Saya sangat-sangat alah melihat orang-orang yang meringan-ringankan solat. Yang masih bermain game, mendengar lagu dan sebagainya sedangkan waktu semakin merangkak pergi.


Apakah kita punya terlalu banyak kesempatan untuk melaksanakannya di akhir waktu? Adakah kita pasti umur kita akan dipanjangkan sehingga kita selesai melaksanakannya?


'Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah." Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya). '

(49 :Surah Yunus)

Sememangnya Allahlah punca segala kudrat. Dia yang memberikan keizinan dalam setiap perilaku manusia. Namun, kita tidak boleh menyalahkan Allah andai sesuatu tidak dapat dilaksanakan. Kadangkala Allah memberi izin, tetapi kita yang tiada kemahuan.


Allah membuka telinga kita mendengar bunyi jam loceng yang mengejutkan dari tidur kala subuh hari. Memberikan kita sahabat yang membantu membangunkan tetapi kita masih senang menarik selimut... lebih senang melayari mimpi.


Allah memberi izin...tetapi kita tiada kemahuan.

Lalu bagaimana?


Berdoalah kepada Allah dan bergantung haraplah kepadanya tetapi jangan pula meninggalkan usaha untuk meningkatkan tahap keimanan. Ikhlaskan pada hati segala amal itu untuk Ilahi. Hidup dan mati untuk-Nya. Teguhkanlah dalam diri kalam Rabbani dan jadikan pesanan nabi sebagai panduan diri.


Ya Allah... aku mohon keizinan itu...
Kumohon kudrat pelaksanaan dari keizinan itu...
Amin ya rabbi.

3 comments:

This comment has been removed by the author.
 

smoga kita beroleh keizinan-Nya
Amin ya Allah...

 

Post a Comment